Tiga Ruang Kelas MI Nurul Falah Amcang Ambruk Tertimpa Pohon Besar, Kepala Sekolah: Kami Butuh Bantuan Segera
RILISNUSA- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, pada Senin sore (27/10/2025), mengakibatkan tiga ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Falah Amcang di Kampung Amcang, Desa Majasari, ambruk setelah tertimpa pohon besar.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena kegiatan belajar mengajar telah selesai sebelum pohon tumbang menimpa bangunan.
Kepala Sekolah MI Nurul Falah Amcang, Asnawi, S.Ag, menuturkan bahwa tumbangnya pohon besar yang berdiri di dekat gedung sekolah itu menyebabkan tiga ruang kelas hancur dan tidak bisa digunakan lagi.
“Kami sangat bersyukur tidak ada korban, karena saat kejadian anak-anak sudah pulang. Tapi kondisi bangunan rusak parah, tiga ruang kelas ambruk tertimpa pohon besar. Sekarang kami bingung di mana anak-anak akan belajar,” ujar Asnawi dengan nada haru.
Asnawi berharap pemerintah daerah dan Kementerian Agama segera turun tangan membantu perbaikan madrasah.
“Kami mohon bantuan dan perhatian dari pihak terkait. Anak-anak butuh ruang belajar yang aman dan layak. Sementara ini kami akan berupaya mencari tempat darurat agar kegiatan belajar bisa tetap berjalan,” tambahnya.
Sementara itu, Abas Sudrajat, pengamat pendidikan madrasah ibtidaiyah di Kabupaten Serang, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tersebut.
“Saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa MI Nurul Falah Amcang. Ini musibah yang tentu menghambat proses belajar mengajar. Pemerintah harus segera melakukan langkah tanggap darurat untuk membantu pihak madrasah agar kegiatan pendidikan bisa kembali normal,” kata Abas.
Ia juga menyoroti pentingnya mitigasi bencana di lingkungan pendidikan.
“Cuaca ekstrem seperti sekarang harus diwaspadai. Pohon-pohon besar di sekitar sekolah sebaiknya ditata ulang agar tidak membahayakan keselamatan siswa dan guru,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan puing-puing bangunan dan batang pohon besar masih menutupi area kelas yang roboh. Warga, guru, dan komite madrasah bergotong royong membersihkan sisa reruntuhan serta menyelamatkan peralatan belajar yang masih bisa digunakan.
Hingga Senin malam, pihak madrasah masih menunggu bantuan dari pemerintah daerah dan relawan setempat untuk penanganan darurat serta evakuasi material pohon yang menimpa bangunan.**

