TRENDING


 

Keluarga Miskin di Sungai Menang Hidup di Gubuk Reot, Bertahan dari Belas Kasihan Warga



RILISNUSA - Ogan Komering Ilir, MenaraRakyat.id — Pemandangan memilukan tampak di Dusun 1, Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Satu keluarga besar hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan di sebuah gubuk reyot yang nyaris roboh dan tidak layak huni.

Keluarga ini terdiri dari seorang ibu, suami yang sedang sakit keras, tiga orang anak, dan seorang orang tua lanjut usia. Mereka menjalani hari demi hari hanya dengan mengandalkan belas kasihan warga sekitar yang dengan sukarela membantu memberi makan dan kebutuhan sehari-hari.

Menurut keterangan salah seorang pegawai Puskesmas setempat berinisial NN, keluarga ini tinggal di gubuk sederhana yang tidak layak dihuni. “Mereka tinggal bersama suami yang sedang sakit, tiga anak, dan satu orang tua lansia. Untuk makan sehari-hari mereka bergantung pada uluran tangan warga sekitar,” ujarnya, Rabu (05/11/2025).

Sang ibu dengan mata berkaca-kaca mengisahkan bahwa keluarganya sempat tinggal di gubuk lama yang jauh lebih parah. “Kalau hujan, kami semua basah kuyup karena atapnya bocor di mana-mana. Sekarang kami pindah ke gubuk kecil yang disediakan warga, setidaknya tidak lagi kehujanan dan kepanasan,” tuturnya lirih.

Keluarga ini sebenarnya sudah lama tinggal di Desa Sungai Menang, namun secara administrasi kependudukan masih tercatat sebagai warga Lampung. Hal inilah yang menjadi kendala utama mereka dalam mendapatkan fasilitas kesehatan maupun bantuan sosial dari pemerintah.

“Untuk mengubah domisili, kami harus pulang ke Lampung. Biayanya besar, sekitar Rp700 ribu, belum termasuk ongkos transportasi. Kami benar-benar tidak sanggup,” ungkap sang ibu dengan nada sedih.

Kepala Desa Sungai Menang, Sihabbudin Nst, menyampaikan bahwa pihak desa bersama warga setempat berusaha sekuat tenaga membantu keluarga tersebut. “Kami terus berupaya memberikan makanan dan bantuan kesehatan, terutama untuk sang suami yang sudah dua bulan terbaring sakit. Kami berharap ke depan administrasi kependudukan mereka bisa dipindahkan agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujarnya penuh harap.

Kisah keluarga ini menggambarkan masih adanya warga yang hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan di tengah kemajuan zaman. Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga perhatian dari pemerintah daerah agar dapat keluar dari jerat kemiskinan dan hidup layak seperti warga lainnya.

Komentar Redaksi:

Kisah pilu keluarga ini mengetuk nurani siapa pun yang mendengarnya. Di tengah gencarnya program pengentasan kemiskinan, masih ada keluarga yang hidup bergantung pada belas kasihan sesama. Pemerintah Kabupaten OKI dan instansi terkait diharapkan segera turun tangan memberikan perhatian dan solusi nyata, agar derita keluarga ini tidak berlarut-larut dalam kesengsaraan.**


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image