Empat Desa di Banten Jadi Percontohan Antikorupsi, KPK dan Pemprov Dorong Integritas dari Tingkat Desa
0 menit baca
RILISNUSA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia resmi mendorong pembentukan empat desa percontohan antikorupsi di Banten. Empat desa tersebut yakni Desa Cikande Permai (Kabupaten Serang), Desa Bandung (Kabupaten Pandeglang), Desa Legok (Kabupaten Tangerang), dan Desa Sumur Bandung (Kabupaten Lebak).
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional membangun budaya integritas dan transparansi dari akar rumput, yang digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Desa Cikande Permai, Kabupaten Serang.
Plt Inspektur Daerah Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, menyampaikan bahwa pembentukan desa antikorupsi menjadi langkah strategis dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih.
“Desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Karena itu, nilai-nilai antikorupsi harus tumbuh dari tingkat desa agar pembangunan berjalan jujur, transparan, dan berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Andika Widiyanto, menuturkan bahwa gerakan desa antikorupsi merupakan upaya konkret dalam menumbuhkan keteladanan dan mencegah penyimpangan dana desa melalui partisipasi masyarakat dan tokoh lokal.
“Desa antikorupsi tidak hanya bicara soal pengawasan, tapi juga membangun kesadaran kolektif agar masyarakat ikut menjaga dan melaporkan jika ada penyimpangan. Ini wujud kemandirian desa yang berintegritas,” ujarnya.
Menariknya, gerakan ini juga melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam menginternalisasi nilai kejujuran dan tanggung jawab. Salah satu pesan yang digaungkan ialah bahwa pelayanan publik harus bebas pungli, seperti penegasan bahwa “membuat KTP itu gratis, tidak perlu bayar”.
Langkah ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, karena menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah, KPK, dan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola desa yang bersih dan akuntabel.
Gerakan Desa Antikorupsi diharapkan menjadi contoh baik bagi seluruh desa di Indonesia untuk bersama menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini. Sebab, Indonesia yang bersih dimulai dari desa yang berintegritas.**